Selasa, 07 Februari 2012

Kongres Luar Biasa PSSI Harga Mati?


Dunia sepakbola Indonesia kerap berurusan dengan sejumlah masalah. Mulai dari gelar pertandingan yang diprotes oleh sejumlah klub, sampai kepengurusan yang terus dirongrong oleh sejumlah pengurus daerah PSSI. Tadi malam, di Jakarta , Puluhan pengurus Pengda PSSI berkumpul menggelar rapat akbar di sebuah hotel. Hasilnya  Kongres Luar Biasa untuk menurunkan pengurus PSSI era Djohar Arifin akan digelar maksimal Maret tahun depan.  Benarkah ini merupakan serangan balik kubu yang tak puas dengan pengurus sekarang? Berikut perbincangan bersama salah satu anggota Exco PSSI, La Nyalla Mattalitti
Apa alasan gelar rapat?
Jadi hasil pertemuan tadi malam, itu dihadiri oleh 27 Pemprov 452 klub. Jadi hasilnya membentuk Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia ini diberi tugas untuk menyerahkan kepada PSSI agar melaksanakan KLB, selambat-lambatnya tanggal 23 Desember PSSI harus menjawab. Kalau PSSI tidak mau menjawab, akan diambil alih secara otomatis oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia melaksanakan KLB yang diberi waktu paling lambat tanggal 30 Maret.
Artinya ini merupakan dukungan atau suara mayoritas dari anggota PSSI?
Iya, sudah lebih dari dua pertiga. PSSI itu kurang lebih 580, sedangkan ini yang menyatakan mendukung KLB itu 452 klub dan itu saya yakin akan bertambah lagi karena kemarin itu sangat mendadak sekali, jadi tidak semudah yang kita bayangkan yang di pelosok-pelosok itu.
Jadi kalau dari representatif pertemuan yang digelar oleh pengurus PSSI lain di Semarang ini masih kalah kuat dengan suara yang ada di Jakarta semalam?
Yang di Semarang itu yang diundang seluruh Pemprov, tapi yang hadir hanya tertulis, itu 14 Pemprov. Tapi saya punya orang di sana, dia tulis bahwa Jawa Timur hadir, Jawa Barat hadir semua itu bohong, tidak ada dari Jawa Timur, tidak ada dari Jawa Barat atau dari lain-lain. Disitu yang hadir hanya dua Pemprov, Ketua Sulut dan Ketua Sumut, yang lain hanya dihadiri hanya oleh sekretaris dan banyak perwakilan-perwakilan. Tapi yang datang tadi malam, itu seluruh stakeholder yang ada itu semua hadir mulai dari wasit, sepakbola wanita, kemudian dari klub-klub seluruh Indonesia itu hadir. Jadi kalau dianggap bahwa yang di Semarang itu legal, terus yang disini ilegal, terserah mereka saja.
Jadi meski sebagian pengurus PSSI bilang bahwa rapat akbar tidak dikenal dalam mekanisme PSSI selama ini dan sebagainya itu bisa diabaikan oleh anda?
Tidak ada urusan itu, yang penting yang hadir disini adalah stakeholder sepakbola Indonesia, semua klub hadir.
Tetap masalahnya masih dualisme kompetisi atau mungkin ada hal-hal lain yang disampaikan juga oleh Pemprov?
Kalau saya, soal dualisme kompetisi itu soal yang sepele. Lebih fatal itu adalah bahwa saudara ketua umum tidak mau menjalankan hasil keputusan kongres Bali, ini yang lebih parah. Kalau dari awalnya saja dia tidak mau menjalankan hasil keputusan kongres Bali, bagaimana dia mau menjalankan yang lain-lainnya. Coba bayangkan, dulu LPI dilarang oleh PSSI, kemudian LPI dibubarkan, kemudian dimasukan ke dalam PSSI. Didalam PSSI akhirnya mereka semua yang mau mengacak-acak PSSI, semua diubah macam-macam mulai dari 18 menjadi 24, kemudian dia memasukan Persema, Persibo yang sudah pernah dipecat oleh PSSI. Belum pernah diampuni didalam kongres kemudian dimasukan ke dalam kasta tertinggi, kemudian Bontang FC ini sudah dihukum didegradasi pada saat kompetisi tahun lalu, kemudian dinaikkan lagi tanpa melalui kompetisi yang sah, ini sama saja dia dikasih hadiah.
Jadi sudah banyak dosa-dosanya?
Mulai pertama dia sudah banyak dosanya. Mulai dia pecat Riedl, kemudian dia menunjuk saudara Limbong sebagai penanggung jawab timnas, padahal Limbong ini dia Ketua Komisi Disiplin.

Apakah itu artinya komite penyelamat yang anda bilang ini akan segera menyampaikan apa yang dihasilkan semalam kepada pengurus atau Ketua Umum PSSI?
Iya pasti itu. Hari ini sudah dibawa semua bukti-buktinya pendukung KLB kepada kantor PSSI untuk diserahkan. Karena waktunya hanya sampai pada 23 Desember, PSSI harus menjawab mau melaksanakan atau tidak.
Bagaimana kedepannya hubungan dengan AFC karena PSSI ini dianggap sebagai lembaga sepakbola yang sah di Indonesia?
Kita tidak usah takut. Tidak usah khawatir soal itu, saya jamin itu karena yang meminta ini dua pertiga klub, jadi tidak usah takut. Dulu waktu zaman mereka mau mendongkel Nurdin Halid juga ditakut-takuti seperti yang anda bayangkan sekarang, buktinya juga bisa, sama dengan kondisi sekarang. Jadi kita tidak usah khawatir, kalau ini lebih parah dari yang kemarin.
Kalaupun akan ada kongres nanti, jagoan dari mayoritas itu ingin mengusung siapa?
Kalau saya tidak masuk ke dalam soal figure siapa yang mau diusung. Tapi yang pasti saya hanya concern kepada meluruskan dulu statuta yang sudah dibelok-belokan kemana-mana, kemudian saya hanya ingin Johar Arifin ini kembali kepada jalan yang benar. Sudah beberapa kali kita ajak dia kepada jalan yang benar, tapi dia tetap tidak mau. Tapi kalau diluar dia ekspos kepada media, koran semua dia mengatakan kita ayo duduk sama-sama, kita bicarakan, tapi semua itu bullshit, tidak ada itu. Setiap saya datang ke sana mau ketemu dia menghilang, Pemprov datang dua kali dia tidak mau temui, saya buat surat rapat exco supaya dirapatkan karena ini banyak sekali masalah dia tidak mau, dia menghindar.
Artinya PSSI sendiri tidak membuka jalan untuk berkomunikasi?
Iya. Jadi hanya ekspos di koran saja, seolah-olah kita diajak bicara tapi nyatanya tidak.

Menentukan tema, pokok pikiran dan uaraian artikel
Tema                                                    : kongres luar biasa untuk mengakhiri kepemimpinan djohar arifin di pssi
Pokok-pokok pikiran : - Kongres Luar Biasa untuk menurunkan pengurus PSSI era Djohar Arifin
-   Dualisme kompetisi ditubuh PSSI
Uraian                                                :
Puluhan pengurus Pengda PSSI berkumpul menggelar rapat akbar di sebuah hotel. Hasilnya  Kongres Luar Biasa untuk menurunkan pengurus PSSI era Djohar Arifin akan digelar maksimal Maret tahun depan.
Lebih fatal itu adalah bahwa saudara ketua umum tidak mau menjalankan hasil keputusan kongres Bali, ini yang lebih parah. Kalau dari awalnya saja dia tidak mau menjalankan hasil keputusan kongres Bali, bagaimana dia mau menjalankan yang lain-lainnya. Coba bayangkan, dulu LPI dilarang oleh PSSI, kemudian LPI dibubarkan, kemudian dimasukan ke dalam PSSI. Didalam PSSI akhirnya mereka semua yang mau mengacak-acak PSSI, semua diubah macam-macam mulai dari 18 menjadi 24, kemudian dia memasukan Persema, Persibo yang sudah pernah dipecat oleh PSSI. Belum pernah diampuni didalam kongres kemudian dimasukan ke dalam kasta tertinggi, kemudian Bontang FC ini sudah dihukum didegradasi pada saat kompetisi tahun lalu, kemudian dinaikkan lagi tanpa melalui kompetisi yang sah, ini sama saja dia dikasih hadiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar