Selasa, 25 November 2014

KOOPERATIVE LEARNING



A.    Kooperatif (CL, Cooperative Learning).
·         PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
·         KONSEP DASAR PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pada dasarnya manusia mempunyai perbedaan, dengan perbedaan itu manusia saling asah, asih, asuh (saling mencerdaskan). Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.
·         CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Didalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen yang berkaitan. Menurut  Lie ( 2004 )        :
a.         Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui : saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, saling ketergantungan hadiah.
b.        Interaksi tatap muka
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.
c.             Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang dapat mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota secara individual.
d.      Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga siswa lainnya.



·         SINTAK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
FASE – FASE
PERILAKU GURU

Fase 1 : present goals and set
Menyampaikan tujuan dan memper siapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar.

Fase 2 : present information
Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada paserta didik secara verbal.

Fase 3 : organize students into learning teams
Mengorganisir peserta didik ke dalam tim – tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.

Fase  4 : assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim- tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya.


Fase 5 : test on the materials
Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

 Fase 6 : provide recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.


·         TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF 
a.    Metode STAD (Student Achievement Divisions) 
Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari universitas John Hopkins. Metode ini digunakan para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penilaian verbal maupun tertulis. Langkah – langkahnya :
a)    Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah).
b)   Tiap anggota tim/kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusiantar sesama anggota tim/ kelompok.
c)    Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
d)   Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang – kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu criteria atau srandar tertentu.
b.   Metode Jigsaw
Langkah – langkahnya :
a)    Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
b)   Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
c)    Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (kelompok pakar / expert group).
d)   Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
e)    Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams“ para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
c.    Metode G (Group Investigation)
Metode ini dirancang oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn. Dalam metode ini siswa dilibatkan sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun mempelajari melalui investigasi. Dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi dan proses memiliki kelompok.
Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:
·   Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber  memilih topik, merumuskan permasalahan),
·   Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya),
·   Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi),
·   Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis),
·   Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan
·   Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.





d.   Metode struktural
Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan, yang menekankan pada struktur – struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola – pola interaksi siswa.
Contoh teknik pembelajaran metode struktural yaitu :
a)    Mencari Pasangan ( Make a Match )
Dikembangkan oleh Larana Curran, dimana keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Langkah – langkahnya :
1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau ujian ).
2.    Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3.    Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
4.    Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
5.    Para siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara bersama – sama.
6.    Presentasi hasil kelompok atau kuis.
b)   Bertukar Pasangan
Langkah – langkahnya :
1.    Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur / teknik mencari pasangan.
2.    Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3.    Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.    Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing – masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5.    Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan pada pasangan semula.
c)    Berkirim Salam dan Soal
Langkah – langkahnya :
1.    Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirim ke kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal – soal yang cocok.
2.    Kemudian masing – masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya.
3.    Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
4.    Setelah selesai jawaban masing – masing kelompok dicocokan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
d)   Bercerita Berpasangan
Teknik ini menggabungkankegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Langkah – langkahnya :
1.    Pengajar membagi bahan pelajaran menjadi dua bagian.
2.    Pengajar memberikan pengenalan topic yang akan dibahas dalam pelajaran.
3.    Siswa dipasangkan
4.    Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
5.    Kemudian siswa disuruh membaca atau mendengarkan bagian mereka masing –masing
6.        Sambil membaca / mendengarkan siswa mencatat beberapa kata atau frase kunci yang ada dalam bagian masing – masing.
7.        Siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca/ didengarkan berdasarkan kata kunci.
8.        Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
9.        Pengajar membagiakan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing – masing siswa.
10.    Diskusi mengenai topik tersebut.
e)    Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stay)
Langkah – langkahnya :
1.        Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat.
2.        Siswa bekerjasama dalam kelompok berempat seperti biasa.
3.        Setelah selesai, dua orang dari masing – masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu ke dua kelompok lain.
4.        Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
5.        Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
6.        Kelompok mencocokan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
f)    Keliling Kelompok
Langkah – langkahnya :
1.    Salah satu siswa dalam masing – masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
2.    Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3.    Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.
a)    Kancing Gemerincing
Langkah – langkahnya :
1.    Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing – kancing atau benda kecil lainnya.
2.    Sebelum kelompok memulai tugasnya setiap siswa dalam masing – masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan.
3.    Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah – tengah.
4.    Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka. 





e.    Think – Pair – Share
Langkah – langkah :
a)    Thinking : guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik.
b)   Pairing : guru meminta peserta didik berpasang – pasangan. Member kesempatan kepada pasangan – pasangan untuk berdiskusi.
c)    Sharing : hasil diskusi intersubjektif di tiap – tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkonstuksian pengetahuan secara integratif.
f.     Numbered Heads Together
Langkah – langkahnya :
a)    Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok kecil
b)   Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok. Pada kesempatan ini tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya “ Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban.
c)    Guru memanggil paserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap – tiap kelompok dan memberi kesempatan untuk menjawab.
d)   Guru mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
g.    Bamboo Dancing
Langkah – langkahnya :
a)    Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru.
b)   Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok besar dan berpasangan.
c)    Membagikan tugas kepada setiap pasangan untuk dikerjakan atau dibahas ( diskusi ).
d)   Usai berdiskusi pasangan berubah dengan menggeser posisi mengikuti arah jarum jam sehingga tiap- tiap peserta didik mendapat pasangan baru dan berbagi informasi, demikian seterusnya hingga kembali kepasangan awal.
e)    Hasil diskusi tiap – tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan kepada seluruh kelas
f)    Guru memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, Tanya jawab sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diobjektivikasi dan menjadi pengetahuan bersama seluruh kelas.
h.   Point – Counter – Point
Langkah – langkahnya :
a)    Guru memberi pelajaran yang terdapat isu – isu kontroversi.
b)   Membagi peserta didik ke dalam kelompok – kelompok dan posisinya berhadap – hadapan.
c)    Tiap – tiap kelompok diberi kesempatan untuk merumuskan argumentasi – argumentasi sesuai dengan perspektif yang dikembangkannya.
d)   Setelah berdiskusi maka mereka mulai berdebat menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompoknya. Kemudian minta tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama.
e)    Buat evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi – argumentasi yang telah mereka munculkan.



i.      The Power of Two
Langkah – langkahnya :
a)    Ajukan pertanyaan yang membutuhkan pemikiran yang kritis.
b)   Minta peserta didik menjawab pertanyaan yang diterimanya secara perorangan.
c)    Minta peserta didik mencari pasangan, dan masing – masing saling menjelaskan jawabannya kemudian menyusun jawaban baru yang disepakati bersama.
d)   Membandingkan jawaban – jawaban tersebut dengan pasangan lain sehingga paserta didik dapat mengembangkan pengetahuan yang lebih integrative.
e)    Buat rumusan – rumusan rangkuman sebagai jawaban – jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Rumusan tersebut merupakan konstruksi atas keseluruhan pengetahuan yang telah dikembangkan selama diskusi.
j.      Listening Team
Langkah – langkahnya :
a)    Diawali dengan pemaparan meteri pembelajaran oleh guru.
b)   Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok dan setiap kelompok memiliki peran masing – masing, misalnya:
Kelompok 1 : kelompok penanya
Kelompok 2  : kelompok penjawab dengan perspektif tertentu
Kelompok 3    : kelompok penjawab dengan perspektif yang berbeda dari kelompok 2
Kelompok 4    : kelompok yang bertugas mereview dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
c)    Munculkan diskusi yang aktif karena adanya perbedaan pemikiran sehingga dikusi menjadi berkualitas.
d)   Penyampaian berbagai kata kunci atau konsep yang telah dikembangkan oleh peserta didik dalam diskusi.

Model pembelajaran pemrosesan informasi
Pembelajaran Problem Based Learning  (PBL), menurut (Tegeh, 2009)
Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:
TAHAP
PROSEDUR
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1
 Konsep dasar
  • Guru menyampaikan langkah pembelajaran secara umum, kompetensi yang harus dikuasai siswa, petunjuk pembelajaran yang dibutuhkan.
  • Siswa membentuk kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang mahasiswa.
2
Pendefinisian masalah
  • Guru memberikan masalah berkenaan dengan materi mata pelajaran yang dibahas kepada setiap kelompok dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS).
  • Siswa melakukan brainstorming dalam kelompok masing-masing, mencermati masalah yang diberikan, mengatur strategi pemecahan masalah, dan melakukan pembagian tugas
  • Peran guru adalah sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
3
Membimbing penyelidikan
dalam kelompok dan
pengerjaan tugas
  • Guru memantau dan mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, dan mencari penjelasan dan solusi dari permasalahan yang ingin dipecahkan.
  • Siswa melakukan aktivitas dalam kelompok sesuai dengan strategi pemecahan masalah yang telah ditetapkan.
4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
  • Guru membimbing siswa dalam mengembangkan karya yang sesuai seperti: laporan hasil kerja kelompok atau bentuk karya lainya.
  • Siswa menyajikan hasil karya kelompok dalam suatu forum diskusi kelas.
5
 Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
pemecahan
masalah
  • Guru membimbing siswa untuk merefleksi  dan mengadakan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses belajar yang mereka pergunakan.
  • Siswa merefleksi dan mengevaluasi kegiatan yang telah  mereka lakukan dalam proses pembelajaran.
6
Penilaian
  • Siswa menyerahkan laporan hasil pemecahan masalah yang telah dikerjakan secara berkelompok atau tugas-tugas individu lainnya.
  • Guru melakukan penilaian otentik berupa hasil karya siswa secara individu dan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk portofolio
Pembelajaran Ekspositori, (Tegeh, 2009)
Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:
TAHAP
PROSEDUR
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1
Pendahuluan
  • Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, mengarahkan perhatian siswa.
  • Siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi guru.
2
Penyajian materi
  • Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi yang disajikan.
  • Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang dianggap penting, dan menanyakan materi yang kurang jelas atau belum dipahami.
3
 Latihan Terbimbing

  • Guru memberikan bahan latihan soal (soal-soal latihan). Latihan soal ada yang dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok.
  • Siswa mengerjakan latihan.
  • Guru memonitor latihan siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing, hingga siswa dianggap menguasai materi.
4
Penutup
  • Guru merangkum materi pembelajaran
5
Latihan Mandiri

  • Guru kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri.
  • Siswa mencatat tugas atau latihan. Tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas atau di rumah tanpa bantuan guru.
  • Guru melakukan pengecekan untuk pemahaman dan memberikan umpan balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah.
6
Penilaian
  • Guru melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah dipelajari
Pembelajaran melalui Penemuan atau inquiry (Suryanti, dkk, 2008)
Langkah-langkah (tahap) pembelajarannya, yaitu:
Tahap
Tingkah laku Guru
Tahap 1
Observasi untuk menemukan masalah
Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah
Tahap 2
Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikan
Tahap 3
Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan
Tahap 4
Merencanakan pemecahan masalah
Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat.
Tahap 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain)
Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi.

Tahap 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Tahap 7
Analisis Data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep.
Tahap 8
Penarikan kesimpulan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
Pembelajaran OME-AKE (Yulianto, dkk. 2008 dalam Suryanti, dkk, 2008)
Langkah-langkah (fase) pembelajarannya, yaitu:
Tahap
Kegiatan pembelajaran
Fase 1
Orientasi
Pengondisian kelas, penyampaian tujuan, penganalisisan tujuan, pengaitan/hubungan materi sebelumnya dengan materi baru
Fase 2
Model (pemodelan)
Siswa melakukan penjiplakan (copying), pengadaptasian, baru kemudian pengembangan keterampilan sendiri. Pemodelan dapat dilakukan dengan pemutaran kased/CD/VCD, pendemonstratsian, menghadirkan narasumber/praktisi/model, atau penganalisisan model.
Fase 3
Eksplorasi topik
Siswa mengeksplorasi/menggali sumber-sumber belajar
Fase 4
Analisis dan Pemecahan masalah topik
Siswa mengklasifikasi topik, mencari bahan pemecahan topik, merumuskan pemecahan topik, dan menyusun laporan lisan maupun tertulis.
Fase 5
Komunikasi (Pengomunikasian Hasil)
Pemapaparan hasil secara lisan maupun pemajangan hasil secara tertulis, misalnya presentasi, demonstrasi, pameran, atau bermain peran.
Fase 6
Evaluasi/Refleksi
Penyimpulan materi dan kegiatan pembelajaran, penilaian kegiatan dan hasil belajar, tindak lanjut pembelajaran.



Pembelajaran problem-based instruction (Arend et.al., 2001).
Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:
  • Guru mendefisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yangberkaitan (masalah bisa untuk satu unit pelajaran atau lebih, bisa untuk pertemuan satu, dua, atau tiga minggu, bisa berasal dari hasil seleksi guru atau dari eksplorasi siswa),
  • Guru membantu siswa mengklarifikasi masalah dan menentukan bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-sumber belajar, informasi, dan data yang variatif, melakukan surve dan pengukuran),
  • Guru membantu siswa menciptakan makna terkait dengan hasil pemecahan masalah yang akan dilaporkan (bagaimana mereka memecahkan masalah dan apa rasionalnya),
  • Pengorganisasian laporan (makalah, laporan lisan, model, program komputer, dan lain-lain), dan
  • Presentasi (dalam kelas melibatkan semua siswa, guru, bila perlu melibatkan administator dan anggota masyarakat).

·         METODE – METODE PENDUKUNG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
a.      PQ4R
      Pengalaman awal dapat dibangun melalui aktivitas membaca sehingga peserta didik akan memiliki stock knowledge. Langkah – langkahnya :
a.       P (Preview) yaitu peserta didik menemukan ide – ide pokok yang dikembangkan dalam bahan bacaan.
b.      Q (Question) yaitu peserta didik merumuskan pertanyaan – pertanyaan untuk dirinya sendiri yang diarahkan pada pembentukan pengetahuan deklaratif, structural dan pengetahuan procedural.
c.       R (Read) yaitu peserta didik membaca secara detail dari bahan bacaaan yang dipelajarinya sehingga paerta didik diarahkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang dirumuskannya.
d.      R (Reflect) yaitu peserta didik memahami apa yang dibacanya.
e.       R (Recite) yaitu peserta didik merenungkan kembali apa yang dibacanya dan mampu merumuskan konsep – konsep, menjelaskan hubungan antar konsep dan mengartikulasikan pokok – pokok penting yang telah dibacanya.
f.       R (Review) yaitu peserta didik merangkum atau merumuskan intisari dari bahan yang telah dibacanya. Peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang telah diajukannya.
b.     Guided Note Taking
Merupakan metode catatan terbimbing yang dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa. Langkah – langkahnya :
a)    Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik.
b)   Mengosongi sebagian poin – poin yang penting sehingga terdapat bagian – bagian yang kosong dalam handout tersebut
c)    Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran.
d)   Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut.
e)    Setelah penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handoutnya.
c.    Snowball Drilling
Metode ini dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca bahan – bahan bacaan. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal – soal pilihan ganda dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk atau mengundi. Langkah – langkahnya :
a)    Peserta didik di tunjuk arau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
b)   Jika peserta didik pertama berhasil menjawab maka paserta didik tersebut berhak menunjuk teman yang lainya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi jika peserta tersebut gagal manjawab pertanyaan pertama maka  dia harus menjawab pertanyaan berikutnya hingga berhasil menjawab.
c)    Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.
d.    Concept Mapping
Langkah – langkahnya :
a)    Guru mempersiapkan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama.
b)   Guru membagikan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama kepada peserta didik.
c)    Memberi keempatan kepada peserta didik untuk mencoba membuat peta yang menggambarkan hubungan antar konsep. Dan membuat garis hubung serta menuliskan kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep.
d)   Kumpulkan hasil pekerjaan peserta didik dan bandingkan dengan konsep yang benar dan dibahas satu persatu.
e)    Ajak seluruh kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi dan rumukan beberapa kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.
e.    Giving Question and Getting Answer
Dilakukan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan.
Langkah – langkahnya :
a)    Bagikan 2 potongan kertas pada peserta didik, kemudian minta kepada peserta didik untuk menuliskan dikartu itu (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya.
b)   Ajukan pertanyaan baik dari peserta didik maupun guru tulis pada kartu bertanya.
c)    Minta kepada peserta didik untuk memberi jawab dan menuliskannya pada kartu menjawab dan serahkan pada guru.
d)   Jika sampai akhir masih ada peserta didik yang memegang 2 kartu maka minta mereka untuk membuat resume atas proes tanya jawab yang sudah berlangsung.




f.      Question Student Have
Dilakukan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan bertanya. Langkah – langkahnya :
a)    Membagi kelas menjadi 4 kelompok.
b)   Bagikan kartu kosong kepada setiap peserta didik dalam setiap kelompok.
c)    Minta peserta didik menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang hal – hal yang dipelajari.
d)   Putar kartu searah jarum jam sehingga ketika setiap kartu diedarkan pada anggota kelompok, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda (v) jika pertanyaan terebut dianggap penting. Putar hingga ampai kapada pemiliknya kembali.
e)    Periksa pertanyaan mana yang memperoleh suara yang banyak dan bandingkan dengan perolehan anggota lain. Pertanyaan yang mendapat suara terbanyak menjadi milik kelompok.
f)    Setiap kelompok melaporkan pertanyaan tersebut secara tertulis dan guru memeriksa. Setelah diseleksi pertanyaan dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara mandiri maupun kelompok.
g.    Talking Stick
Metode ini mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Langkah – langkahnya :
a)    Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari.
b)   Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut.
c)    Guru meminta kepada peserta didik untuk menutup bukunya. Kemudian guru mengambil tongkat dan diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang mendapat tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan demikian seterusnya.
d)   Guru member keempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari dan guru member ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik dan selanjutnya bersama – sama merumuskan kesimpulan.
h.   Everyone is Teacher Here
Metode ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual dan member kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi teman – temannya. Langkah – langkahnya :
a)    Bagikan kertas/ kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
b)   Setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai meteri pelajaran yang sedang dipelajari di kelas.
c)    Kumpulkan kertas dan acak kemudian bagikan kepada setiap peserta didik dan pastikan tidak ada yang mendapatkan soalnya sendiri.
d)   Minta kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dalam hati dan minta untuk memikirkan jawabannya.
e)    Minta kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
f)    Setelah dijawab, minta kepada peserta didik lainnya untuk menambahkan jawabannya.